Minggu, 26 Januari 2014

HUKUM OHM

Hukum OHM

HUBUNGAN TEGANGAN (V) DENGAN ARUS (I)



  Gambar grafik dari Hubungan V dengan I pada tahanan 1
    Gambar grafik dari hubungan V dengan I pada tahanan 2 
 Gambar grafik dari hubungan V dengan I pada tahanan 3

osiloskop

1.Definisi Osilograf

Osilograf adalah alat untuk yang mencatat aliran dan tekanan listrik yg berubah-ubah (untuk mengetahui bentuk gelombang) ataupun  alat yang di gunakan untuk mencatat getaran atau naik turunnya tekanan darah (nomina).

2.Prinsip Kerja Osiloskop

Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT).

          Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop adalah :
1.Saat kita menghubungkan probe (kabel penghubung yang ujungnya diberi penjepit) ke sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop (Vertical System), sebuah attenuator akan melemahkan sinyal tegangan input sedangkan amplifier akan menguatkan sinyal tegangan input. Pengaturan ini ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada user interface Osiloskop.

2.Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju pelat defleksi vertikal pada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT untuk menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal saja (ke atas atau ke bawah).

3.Sampai point ini dapat disimpulkan bahwa sistem vertikal pada osiloskop analog berfungsi untuk mengatur penampakan amplitudo dari sinyal yang diamati.

4.Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan yang teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak. Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong ke bawah.

5.Sinyal yang keluar dari vertical system tadi juga diarahkan ke trigger system untuk memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep" yaitu pergerakan elektron secara sweep - menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk bergerak sangat cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu tertentu. Pergerakan elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun kipas pada kipas angin yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar).

6.Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat kita anggap sebagai pengaturan Periode/Frekuensi yang tampak pada layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan kenop Time/Div pada Osiloskop.


7.Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya dapat mempresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik yang dapat kita lihat pada layar CRT.

Selasa, 21 Januari 2014




1. Dalam percobaaan (KVL) besar tegangan yang digunakan adalah sebesar 6V

2.Dari hasil percobaan ,rangkaian digunakan untuk menghitung tegangan    Maximum dan tegangan Minimum pada tahanan potensio meter.

3.Hasil pengukuran dari percobaan :

Vs
Arus 1
Arus 2
Arus 3
1V
0,34 A
0,31 A
0,02 A
2V
0,66 A
0,60 A
0,5 A
3V
0,99 A
0,90 A
0,08 A
4V
1,28 A
1,20 A
0,61 A
5V
2,26 A
2,25 A
0,80 A
4.Hasil perhitungan (I1 ,I2, I3) dari percobaan dengan menggunakan rumus
 I=V/R 
Vs
Arus 1
Arus 2
Arus 3
1V
0,45 A
0,45 A
0,16 A
2V
0,90 A
0,90 A
0,5 A
3V
1,36 A
1,36 A
0,5 A
4V
1,81 A
1,81 A
0,66 A
5V
2,27 A
2,27 A
0,83 A
               



1. Grafik Isumber1, Isumber2, Itahanan1, dan Itahanan2.
2. Perbedaan tahanan 1,2, dan 3.
Jadi untuk setiap tahanan 1,2, dan 3 besarnya arus yang mengalir tidak tetap, karena di pengaruhi oleh besar tahanan yang berbeda.




1.        Akurasi mendefinisikan seberapa dekat hasil pengukuran atau eksperimen adalah untuk nilai yang sebenarnya. Hal ini terkait dengan tingkat penyimpangan dari suatu hasil dari nilai yang sebenarnya. Lebih dekat pengukuran adalah nilai yang benar, lebih akurat itu. Sekarang mari kita lihat apa yang dimaksud dengan presisi sehubungan dengan metode ilmiah. 

2.        Presisi adalah kemampuan untuk memproduksi hasil yang sama dalam percobaan atau pengukuran. Ini tidak mempertimbangkan apakah hasil yang dekat dengan nilai sebenarnya. Selama hasil secara konsisten atau berulang kali dekat satu sama lain, ada presisi dalam pengukuran. Jadi, hasil percobaan apapun bisa akurat tetapi tidak tepat (mendekati nilai benar tetapi tidak berulang atau direproduksi), akurat dan tepat (mendekati nilai benar dan direproduksi), tidak akurat tetapi tepat (jauh dari nilai benar, tetapi direproduksi atau berulang) , atau tidak akurat, tidak tepat (jauh dari nilai benar dan non direproduksi). Kasus terakhir adalah yang terburuk untuk memiliki untuk setiap percobaan atau insinyur ketika datang ke instrumen! Mari kita melangkah lebih jauh dalam perbandingan akurasi dan presisi vs telah melihat perbedaan antara keduanya. 

3.        Pengertian Error secara umum adalah "ksalahan". akan tetapi pengartian Error juga dapat di kelompokkan menurut penggunaan kata-katanya, contohnya Error dalam pengertian ilmu komputer yaitu tidak sanggup menampilkan data (tidak dapat melanjutkan ke system berikutnya). contoh lain seperi dalam gaya bahasa sehari-hari apa bila kita ingin menunjkkan sesuatu kepada orang lain, Error berarti: "tidak stabil, gila,kosong, dan lain-lain tergantung apa yang menjadi pokok permasalahannya".

4.        Kepekaan ialah sensitifikasi yang menggambarkan seberapa besar keluaran sistem instrumen


Add caption